Post Asset Management Indonesia

ARTIKEL

REKSA DANA POST INDO KOMBINASI OPTIMA

REKSA DANA POST INDO KOMBINASI OPTIMA (selanjutnya disebut “POST INDO KOMBINASI OPTIMA”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. POST INDO KOMBINASI OPTIMA bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang secara aktif melalui investasi utama pada Efek bersifat ekuitas dan Efek Bersifat Utang serta dapat berinvestasi pada instrumen pasar uang. POST INDO KOMBINASI OPTIMA akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 1% (satu persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan baik di dalam maupun di luar negeri; minimum 1% (satu persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek Bersifat Utang yang diperdagangkan baik di dalam maupun di luar negeri; dan minimum 0% (nol persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau deposito; sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal berinvestasi pada Efek luar negeri, Manajer Investasi wajib memastikan kegiatan investasi POST INDO KOMBINASI OPTIMA pada Efek luar negeri tidak akan bertentangan dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan hukum Negara yang mendasari penerbitan Efek luar negeri tersebut.


Kemenkeu Ramal Perang Dagang Lanjut Walau Trump Kalah Pilpres

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan tetap berlanjut meski Donald Trump kalah dalam pemilihan umum (pemilu) tahun depan. Kalau ramalan benar, ekonomi global  masih berpotensi melamban pada 2020.

"Tahun depan akan ada pemilu di AS, pemilihan presiden. Kami rasa siapapun yang menang itu akan tetap membuat tensi perdagangan AS dan China tinggi," ucap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Senin (9/12).

AS dan China memang sedang dalam masa perundingan untuk menyepakati perjanjian perang dagang fase pertama. Namun, kedua negara ini belum juga meneken kesepakatan tersebut.
Trump sebelumnya menyatakan penandatanganan kesepakatan kemungkinan besar baru terjadi setelah pemilu di AS tahun depan. Sementara, pasar menanti kedua negara segera menyepakati perjanjian perdagangan agar ekonomi global pulih.

Lihat juga:
Hal ini juga yang menjadi sorotan pemerintah. Ditambah, situasi di Eropa juga tidak bisa dibilang cukup baik.

Rencana Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa atau disebut Brexit disebut-sebut akan mempengaruhi situasi politik dan ekonomi di Eropa dan global. Makanya, Suahasil mengklaim ekonomi Indonesia masih cukup menantang tahun depan.

"Eropa belum akan membaik. Inggris masih akan tetap dalam posisi memastikan bagaimana dia bisa melewati Brexit," jelas Suahasil.

Di tengah situasi ini, ia menyatakan pemerintah akan menggenjot agar proses penerbitan undang-undang (UU) terkait omnibus law bisa segera rampung. UU itu khususnya mengenai cipta lapangan kerja.

"Jadi aturannya tak lagi menghambat investasi, di dalamnya akan ada mengenai reformasi tenaga kerja, kemudahan berusaha, lalu kawasan ekonomi khusus," jelas Suahasil.

REKSA DANA POST INDO EQUITY FUND

REKSA DANA POST INDO EQUITY FUND ("POST INDO EQUITY FUND") adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 

POST INDO EQUITY FUND bertujuan untuk memperoleh hasil investasi yang optimal dengan risiko terukur dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan jangka panjang melalui alokasi pada Efek bersifat ekuitas. POST INDO EQUITY FUND akan melakukan Investasi dengan komposisi portofolio investasi: minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan baik di dalam maupun di luar negeri; dan minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek Bersifat Utang yang diterbitkanmelalui Penawaran Umum dan/atau dicatatkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri yangmempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito; 

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 

Manajer Investasi dapat menempatkan jumlah tertentu dari kekayaan POST INDO EQUITY FUND dalam bentuk kas hanya untuk keperluan penyelesaian transaksi Efek, pemenuhan kewajiban pembayaran kepada Pemegang Unit Penyertaan dan pembayaran biaya biaya yang menjadi beban POST INDO EQUITY FUND sebagaimana diatur dalam Kontrak dan Prospektus, serta mengantisipasi kebutuhan likuiditas POST INDO EQUITY FUND lainnya. Manajer Investasi akan selalu menyesuaikan kebijakan investasi tersebut di atas dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK“) yang berlaku termasuk surat edaran dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh OJK.

Ekonomi AS dan China melambat, ini efeknya ke Indonesia menurut ekonom

KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China diprediksi belum akan selesai tahun depan dan akan mempengaruhi ekonomi global secara keseluruhan, termasuk Indonesia.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, akibat perang dagang, AS dan China diprediksi akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020. Ekonomi AS diproyeksi tahun depan hanya tumbuh 2% sedangkan China hanya 6% dibandingkan proyeksi tahun ini yang masing-masing 2,3% dan 6%.

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diprediksi 5,1%-5,5% atau lebih baik ketimbang prediksi tahun ini 5,1%.

"Setiap penurunan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,05% dan penurunan pertumbuhan ekonomi China sebesar 1% akan memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,27%. Jadi bila kedua negara ini ekonominya turun masing-masing 1%, Indonesia akan kehilangan pertumbuhan ekonomi 0,32%," ujar Ryan dalam diskusi, Senin (9/12).

Sejauh ini AS kerap dikabarkan akan memasuki masa resesi. Namun, dia bilang AS belum masuk masa resesi karena dari 12 indikator perlambatan ekonomi AS hanya ada tiga indikator ekonomi yang berwarna merah alias tanda bahaya.

Pertama, suku bunga obligasi dengan tenor dua tahun lebih tinggi ketimbang obligasi 10 tahun. Kedua, penurunan harga komoditas seperti kedelai yang memukul ekspor AS. Ketiga, permintaan barang dari dalam negeri AS yang mengalami penurunan. 

Sedangkan, indikator lain yakni margin keuntungan korporasi yang relatif turun dalam tahap waspada atau lampu kuning. Sedangkan faktor truck shipment alias aktivitas bongkar muat dan pengiriman barang di AS masih baik atau lampu hijau.

Sedangkan China mengalami perlambatan ekonomi lantaran terlalu bergantung pada ekspor. Dalam era perang dagang saat ini, sulit mengandalkan ekspor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Indonesia Mau jadi Raja Lithium, Angan-angan atau Kenyataan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tengah fokus untuk mengembangkan mobil listrik. Demi menyukseskan rencana ini Indonesia butuh industri baterai lithium yang akan menyokong mobil-mobil listrik. Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau Mind ID Orias Petrus Moedak memastikan pasokan nikel Indonesia sangat cukup membangun industri baterai lithium.

Peluang ini menurutnya tidak boleh dilewatkan, Indonesia harus bersiap mengambil peluang industri tersebut, jangan sampai ketinggalan. "Untuk baterai lithium kita mesti terlibat jangan sampai ketinggalan zaman. Bahan bakunya di kita kok," ujar Dirut Mind ID Orias Petrus Moedak saat dijumpai di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi usai rapat koordinasi, Senin (09/12/2019).
Orias menjelaskan pembahasan rapat terkait soal pasokan nikel, yang jadi salah satu bahan utama baterai lithium yang bisa dipastikan masih sangat cukup untuk dioptimalkan.

"Kita memastikan aja bahwa yang direncanakan progresnya bagaimana, kalau kami kan siapkan nikelnya. Itu saja, kita pastikan kita siap bantu lah," tegasnya.
Tidak hanya bahan baku yang tercukupi, investor yang berniat investasi ke industri baterai lithium juga bertambah. Setalah produsen material baterai terbesar di China untuk kendaraan listrik, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd yang masih penjajakan. Kini ada lagi investor China yang tertarik investasi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo. "Yang Huayo masih belum final, tapi kalau tadi beda lagi dengan investor lain lagi dari China. Iya (ada yang tertarik lagi) kita harus lihat yang terbaik," ungkapnya di lokasi sama.

Lebih lanjut dirinya mengatakan tugas Antam adalah menyiapkan sumber dayanya saja berupa ORE. Dirinya belum bisa menyampaikan berapa detail yang akan terserap. "Nggak (kerjasama tidak hanya dengan Antam) nanti macam-macam dukungannya ada dari Pertamina, ada dari PLN, ada Inalum," imbuhnya.

Sebelumnya, menurut mantan Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Huayo siap investasi hingga US$ 1,83 miliar atau setara Rp 25,6 triliun dan sedang mencari rekan lokal. Budi menyampaikan, memang sejak pertengahan tahun lalu, Huayou berencana untuk membangun smelter nikel di Indonesia.

"Huayou merupakan salah satu mitra strategis yang ingin kami ajak kerja sama karena telah berpengalaman di industri hilirisasi tambang dan juga pernah bekerja sama dengan berbagai perusahaan kelas dunia," jelasnya (17/5/2019).

Lebih lanjut, Holding Industri Pertambangan melalui Inalum dan ANTAM juga berencana untuk membangun pabrik berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) lewat kerja sama dengan Huayou. Kedua pabrik ini bisa mendorong hilirisasi nikel menjadi bahan baku baterai litium.

Tingkat Kepuasan Konsumen Properti Menurun, Mengapa?

Bisnis.com, JAKARTA — Proses pengurusan properti yang dirasa masih terlalu rumit dan memberatkan masyarakat membuat tingkat kepuasan konsumen terhadap iklim properti di Indonesia mengalami penurunan.

Hasil survei yang dirilis Rumah.com mengenai Property Affordability Sentiment Index Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap iklim properti pada semester I/2019 sebesar 61 persen. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan pencapaian pada 2 tahun terakhir.

Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan mengatakan bahwa beberapa proses pengurusan properti yang dianggap masih terlalu berbelit dan sering kali memberatkan masyarakat dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat tingkat kepuasan terhadap iklim properti menurun.

Masyarakat kelas menengah bawah terutama pekerja informal masih sering kali mengalami kesulitan untuk mengurus kredit pemilikan rumah (KPR).

Selain itu, dia menyebutkan faktor lainnya yang membuat penurunan tingkat kepuasan ialah daya beli masyarakat yang tertekan meski pemerintah telah berkali-kali memberikan stimulus untuk menggerakkan pasar.

“Respons psikologis masyarakat yang sedang wait and see terkait dengan kondisi politik yang baru berlalu pada triwulan ketiga kemarin juga menjadi salah satu penyebabnya,” ujar Ike kepada Bisnis, Senin (9/12/2019).

Ike menambahkan bahwa tingkat kepuasan juga menurun karena belum adanya kebijakan baru yang benar-benar menarik, khususnya bagi konsumen kelas menengah dan bawah meski tingkat suku bunga acuan telah diturunkan sebanyak empat kali pada tahun ini.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap iklim properti makin rendah berdasarkan golongan penghasilan. Sebanyak 71 persen responden berpenghasilan tinggi dengan kisaran di atas Rp15 juta mengaku puas terhadap iklim properti, sedangkan dari golongan berpenghasilan rendah dengan kisaran di bawah Rp7 juta hanya 57 persen yang mengaku puas.

Berbanding lurus dengan tingkat kepuasan yang menurun, Ike mengungkapkan bahwa minat beli properti konsumen juga tercatat mengalami penurunan.

Pada semester I/2019, Rumah.com mencatat sebesar 55 persen responden mengaku berencana membeli properti dalam kurun 6 bulan ke depan.

Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya pada semester II/2018 dengan angka sebesar 59 persen. Harga properti yang dianggap makin tinggi menjadi faktor utama yang menyebabkan minat konsumen untuk membeli properti menurun.

REKSA DANA POST INDO MONEY MARKET FUND

REKSA DANA POST INDO MONEY MARKET FUND (selanjutnya disebut “POST INDO MONEY MARKET FUND”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. 

POST INDO MONEY MARKET FUND bertujuan untuk memperoleh tingkat investasi yang kompetitif dan likuid melalui investasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau Efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) tahun. 

POST INDO MONEY MARKET FUND akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi sebesar 100% (seratus persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau deposito; sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

REKSA DANA POST INDO MONEY MARKET FUND

REKSA DANA POST INDO MONEY MARKET FUND (selanjutnya disebut “POST INDO MONEY MARKET FUND”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. 

POST INDO MONEY MARKET FUND bertujuan untuk memperoleh tingkat investasi yang kompetitif dan likuid melalui investasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau Efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) tahun. 

POST INDO MONEY MARKET FUND akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi sebesar 100% (seratus persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau deposito; sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

Sejahterakan Karyawan Melalui Reksa Dana

Reksa Dana Cocok Untuk Kesejahteraan Karyawan Perusahaan ?

Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah untuk mensejahterakan para karyawannya. Diawal tahun perusahaan biasanya membagikan sebagian keuntungan tahun sebelumnya kepada karyawan perusahaan sesuai dengan prestasi, jabatan dan lama pengabdian karyawan tersebut dalam bentuk bonus atau insentif.  

Bonus atau insentif dibagikan dalam bentuk uang tunai. Hal ini membuat kecenderungan karyawan menjadi konsumtif, membeli sesuatu yang bukan dibutuhkan tetapi yang diinginkan. Untuk menghindari hal tersebut, bagaimana jika Insentif atau Bonus kepada karyawan ini diberikan dalam bentuk yang lain, seperti misalnya dalam bentuk Reksa Dana? Secara tidak langsung memaksa karyawan yang menerima bonus atau insentif untuk mengenal investasi. Pertanyaannya .... Apakah memungkin kan? Jawabannya adalah sangat memungkinkan….

Mari kita bahas jenis Reksa Dana apakah yang paling sesuai untuk menerima pemberian Insentif atau Bonus dari perusahaan kepada karyawannya tersebut.

Jika melihat resiko dan tujuan investasi yang sesuai dengan kebutuhan di atas, sebaiknya perusahaan memilih jenis Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund), karena jenis Reksa Dana ini akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi sebesar 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun

Sebagai contoh, portfolio Reksa Dana Pasar Uang milik PT. Post Asset Management Indonesia, yaitu Reksa Dana Post Indo Money Market (PIMM), hampir 99% ditempatkan pada instrumen Deposito. Sehingga secara resiko jenis Reksa Dana ini resikonya relatif sangat minim, dan memberikan Return yang cenderung lebih tinggi daripada bunga Deposito bank biasa. Selain risiko sangat kecil, juga sangat likuid, kapan karyawan membutuhkan uang yang diinvestasikan tersebut, langsung dapat diambil dengan menjual kembali Unit Penyertaan Reksa Dana yang dimilikinya.

Sekarang Anda bisa menyimpulkan bahwa perusahaan dapat memberikan insentif atau bonus kepada karyawannya melalui Reksa Dana Pasar Uang, dan hasil investasinya langsung dapat dinikmati oleh karyawan perusahaan. Mekanisme pemberian bonus atau insentif dari perusahaan kepada karyawan melalui pembelian Unit Penyertaan Reksa Dana (subscription) adalah sebagai berikut :

1.     Karyawan mengisi Formulir Pembukaan Rekening Reksa Dana, Formulir Pembelian Unit Reksa Dana dengan dilengkapi dokumen pendukung seperti ID card, dan NPWP.

2.     Perusahaan mengirimkan bukti transfer dana beserta surat keterangan dari perusahaan untuk pembelian Unit Penyertaan Reksa Dana bagi sejumlah karyawannya tersebut beserta dengan nominal masing-masing.

3.   Manajer Investasi akan mengkonversi bonus atau insentif dari perusahaan menjadi Unit Penyertaan Reksa Dana atas nama karyawan sesuai daftar nama yang dilampirkan perusahaan.

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang hal ini, dapat menghubungi team Marketing kami dengan Sdri Neneng di nomor 0811 2103 111 atau kantor kami di 021 3192 7645.

 

Selamat Berinvestasi !

 

PT. Post Asset Management Indonesia Merupakan bagian dari PT. Post Energy dan PT. Sadikun yang bergerak dibidang oil & gas

Layanan Investasi

PT. Post Asset Management Indonesia Plaza Bank Index 7th Floor suite # 0724 Jl.M.H. Thamrin No.57 Jakarta 10350, Indonesia Tel +62-21-3192-7645 Marketing@post-assetmanagement.com

Hai, Selamat datang di Post asset management indonesia.
Apa ada yang bisa saya bantu